FAJAR.CO.ID - Sebanyak 2 bank mengalami kebangkrutan tahun ini. Keduanya yakni PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga (BPR BIM) dan Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja Indramayu (BPR KRI).
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers KSSK, Jumat 3 November 2023 lalu.
Menurut Purbaya, LPS telah mencairkan uang sejumlah Rp261,64 miliar untuk nasabah pada dua bank yang tutup tersebut.
Kemudian BPR KRI memiliki lebih dari 25.000 nasabah dengan total simpanan Rp 285 miliar. LPS telah mencairkan Rp 248 miliar simpanan kepada nasabah.
"Jadi cukup cepat (prosesnya)," ungkap Purbaya
Sebagai informasi OJK telah mencabut izin BPR BIM per 2 Februari 2023 dan BPR KRI 12 September 2023.
Purbaya mengungkapkan, LPS saat ini memiliki aset Rp 210 triliun dan dinilai cukup untuk menalangi bila ada bank yang bermasalah. Hal ini sebagai jaminan bahwa uang nasabah perbankan aman.
Adapun per September 2023, LPS mencatat 535,12 juta rekening di perbankan. Sebanyak 97,9 persen diantaranya merupakan rekening tabungan. Kemudian giro 1,1 persen dan deposito sisanya.
Dilihat dari nilainya, dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 6,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 8.203 triliun. Sebanyak 62,2 persen dari total nilai DPK tersebut adalah giro dan tabungan atau dana murah. Sisanya atau 37,8 persen adalah deposito.
Meskipun secara jumlah, rekening bank nominal Rp 500 juta hingga lebih dari Rp 2 miliar hanya 0,2 persen, tetapi secara nilai menyumbang 74,2 persen atau Rp 6.090 triliun. (fin)