Penerapan circular economy yang tepat dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, mulai dari memberikan kehidupan kedua bagi kemasan plastik bekas pakai hingga memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.
Ketua Tim Pengembangan Strategis dan Akselerasi, Koordinator Divisi Kemaritiman SDGs Center, dan Kepala Pusat Studi Perubahan Iklim LPPM Universitas Hasanuddin, Ir. Rijal M. Idrus MSc PhD mengatakan Partisipasi seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya mewujudkan praktik ekonomi berkelanjutan. Tujuannya demi kejayaan ekonomi di masa depan untuk generasi penerus bangsa.
“Sedapat mungkin kita berupaya untuk menjaga agar kemasan plastik bekas pakai tidak menjadi sampah dan tidak sampai masuk ke laut.” terangnya.
Data pada tahun 2021 menunjukkan bahwa Kota Makassar menghasilkan timbulan sampah sebesar 1.023,71 ton per harinya yang mana 21,51% dari sampah tersebut merupakan kemasan plastik bekas pakai.
Mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengumpulan dan daur ulang botol plastik PET bekas pakai merupakan hal yang penting dilakukan dalam upaya penanganan sampah, khususnya kemasan bekas pakai, agar bisa kembali mendapatkan kehidupan kedua.
Dosen Teknik Lingkungan dan Rekan Peneliti Muda SDGs Center Universitas Hasanuddin serta Head of Research and Innovation of MallSampah, Nurul Masyiah Rani Harusi ST.MEng mengatakan faktor penyebab permasalahan penanganan kemasan plastik bekas pakai di Indonesia adalah paradigma.
Selain itu serta belum maksimalnya edukasi masyarakat terkait pengelolaan yang tepat guna dan akses masyarakat ke sistem daur ulang.