“Kami mengoperasikan tiga PLTA, pertama pada 1979, 1999, 2011. Ketiga PLTA ini menjadikan pabrik pengolahan nikel kami sebagai pabrik dengan intensitas karbon terendah di Indonesia. Dan pada jajaran produsen nikel saprolite sedunia, pabrik kami yang paling rendah karbon,” tutur Febri.
Ketiga PLTA yang dimaksudkan, yakni PLTA Balambano, PLTA Larona dan PLTA Karebbe berlokasi di Luwu Timur.
Kesempatan eksklusif untuk mewawancarai Febri ini terkait dengan rekam jejak PT Vale dalam mengusung praktik sustainable mining atau pertambangan berkelanjutan. Secara nasional, PT Vale telah memiliki pondasi dan pengakuan yang kuat dari pemangku kepentingan.
Pada 2023, PT Vale merupakan peraih sertifikat dan tiga trofi “Terbaik” Aditama penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM untuk perusahaan tambang. Pada 20 Oktober, PT Vale juga mendapat Anugerah Dewan Energi Nasional (DEN) kategori Perusahaan Swasta Pelopor Transisi Energi Sektor Pertambangan.