"Pihak penegak hukum harus mengawasi pelaksanaan anggaran ini, apakah anggaran tersebut digunakan sesuai peruntukannya atau tidak, kami minta jangan main-main soal anggaran, apalagi terkait anggaran sosial," beber salah seorang aktivis Sinjai, Taufik.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Sinjai, Mansyur mengaku mendapat tambahan anggaran untuk memperlancar pelaksanaan kampanye stunting. Saat ditanya apakah jumlahnya mencapai Rp250 juta, mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sinjai itu memilih diam.
Bukan hanya itu, Mansyur juga belum bisa membeberkan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan untuk menyerap anggaran ratusan juta itu. "Tadi saya rapat persiapan mengundang beberapa instansi terkait untuk membuat rencana aksi dan kampanye stunting," jelasnya.
Kendati demikian, dia membantah jika anggaran itu akan digunakan untuk pemeliharaan fasilitas radio suara bersatu dan Sinjai TV. "Yang jelas itu (pemeliharaan Radio dan Sinnai TV) tidak benar," tutupnya. (sir)
