Sementara, Pj Sekda Gowa, Abdul Karim Dania menjelaskan, terkait peran media dalam melakukan kolaborasi kerjasama dengan pemerintah daerah termasuk di dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat atau publik, sejauh ini sudah berjalan dengan baik di Kabupaten Gowa.
"Meskipun tidak semua media bekerjasama dengan kami, tetapi sejauh ini peran media mengabarkan segala aktivitas Pemda ke masyarakat sudah cukup massif dan itu sangat membantu kami dalam kerja-kerja kami," ungkapnya.
Lanjutnya, kolaborasi dengan semua media yang bekerjasama dengan Pemda saat ini juga telah kami rencanakan anggarannya, baik pokok maupun perubahan.
Lebih lanjut, Abdul Karim Dania memaparkan terkait PAD. Untuk Kabupaten Gowa, saat ini berada di angka 300 miliar dengan penyumbang PAD terbanyak dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Kita punya PAD sekarang diangka kurang lebih 300 miliar dan yang menjadi primadona penyumbang PAD terbesar kami adalah BPHTB. Karena saat ini tengah berkembang di Kabupaten Gowa persoalan perumahan karena Makassar sekarang itu sudah sangat susah untuk mencari lokasi untuk pengembangan perumahan sehingga alternatif yang paling dekat dengan Makassar itu adalah Gowa," terangnya.
Tapi salah satu masalah saat ini adalah sangat sulit menaikkan angka perkapita, karena memang secara data statistik, penduduk Gowa itu 10 persen bekerja di Makassar, bahkan aktivitas ekonomi juga dilakukan di Makassar, sehingga diakui Pj Sekda untuk menaikkan 1 persen angka perkapita di Gowa cukup sulit.