Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata Selama 4 Hari dan Saling Tukar Tawanan

  • Bagikan

"Kesepakatan gencatan senjata juga akan memungkinkan ratusan truk bantuan kemanusiaan, medis dan bahan bakar memasuki Gaza," kata Hamas.

"Israel telah berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Gaza selama masa gencatan senjata", tambahnya.

Perjanjian tersebut adalah gencatan senjata pertama dalam perang sejak Oktober 2023 lalu. Di mana Israel telah hancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.

Tercatat, warga di Gaza yang meninggal akibat serangan zionis berjumlah 13.300. Sementara sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal, menurut pihak berwenang di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya akan terus menyerang Jalur Gaza setelah gencatan berakhir

"Kita sedang berperang, dan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan kita tercapai," kata Netanyahu dalam pidato menjelang rapat kabinet untuk membahas usulan kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata empat hari dengan Hamas.

"Kita dihadapkan pada keputusan sulit namun merupakan keputusan yang tepat," kata Netanyahu mengenai kesepakatan tersebut.

Media Israel termasuk berita Channel 12 mengatakan pembebasan sandera pertama diperkirakan terjadi pada hari Kamis besok 22 November 2023.

Hamas hingga saat ini hanya membebaskan empat tawanan: warga AS Judith Raanan, 59, dan putrinya, Natalie Raanan, 17, pada 20 Oktober, dan wanita Israel Nurit Cooper, 79, dan Yocheved Lifshitz, 85, pada 23 Oktober. Tawanan dilepas dengan alasan kemanusiaan.

  • Bagikan

Exit mobile version