Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata Selama 4 Hari dan Saling Tukar Tawanan

  • Bagikan

Sayap bersenjata kelompok militan Palestina Jihad Islam, yang berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober dengan Hamas, mengatakan pada Selasa malam bahwa salah satu sandera Israel yang mereka sandera sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel telah tewas.

“Kami sebelumnya menyatakan kesediaan kami untuk melepaskannya karena alasan kemanusiaan, namun musuh mengulur waktu dan hal ini menyebabkan kematiannya,” kata Brigade Al Quds di saluran Telegramnya.

Ketika perhatian terfokus pada kesepakatan pembebasan sandera, pertempuran di lapangan terus berkecamuk.

Mounir Al-Barsh, direktur jenderal kementerian kesehatan Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera TV bahwa militer Israel memerintahkan evakuasi Rumah Sakit Indonesia di Kota Gaza.

Israel mengatakan militan beroperasi dari fasilitas tersebut dan mengancam akan mengambil tindakan terhadap mereka dalam waktu empat jam, katanya.

Rumah sakit, termasuk rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa, hampir tidak bisa beroperasi akibat konflik dan kekurangan pasokan penting.

Israel mengklaim bahwa Hamas menyembunyikan pos komando militer dan pejuang di dalamnya, sebuah klaim yang dibantah oleh Hamas dan staf rumah sakit.

Pada hari Selasa, Israel juga mengatakan pasukannya telah mengepung kamp pengungsi Jabalia, sebuah perluasan perkotaan yang padat di Kota Gaza tempat Hamas memerangi pasukan lapis baja Israel yang maju.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan 33 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel di sebagian Jabalia. (fin)

  • Bagikan