Enam Tahun Kerjasama, Fakultas Pertanian Unhas-Taiwan ICDF Lakukan Serah Terima Hasil

  • Bagikan

Lalu kontribusi di Sulsel sudah 12 persen, sebut saja Sulsel butuh benih padi 30-35 ribu ton setahun dengan area 400 HA ini. Hal ini tentunya menjadi kebanggan bagi Fakultas Pertanian Unhas dan Taiwan ICDF.

Sementara untuk pertemuan smart agriculture yang juga di lakukan, didatangkan petani yang smart. Bukan lagi dibahas atau diajar menyamai benih atau jarak tanam, tetapi menggunakan software perangkat lunak.

Software ini Digunakan untuk mengevaluasi waktu tanam, evaluasi kapan ada hama sehingga dipilih petani yang punya kapasitas.

“Sementara untuk asissten yang mendampingi, dari dinas. Sehingga total ada 46 orang yang hadir. Ada penatar dari Irri Filiphina,” ucapnya.

Deputy Representative of TETO, Mr. Chen, Sheng-Peng mengatakan kerjasama dengan Unhas sudah berlangsung selama 6 tahun, jadi sudah sangat membantu dalam meningkatkan kualitas beras di Sulawesi Selatan.

“Ini juga meningkatkan pendapatan petani lokal, jadi secara umum selama enam tahun, proyek ini telah mencapai, baik oleh petani dan menyebarkan kebaikan di Sulsel,” ucapnya.

Meski demikian, proyek ini telah selesai setelah enam tahun ini bukanlah akhir darj program. Karena pengalaman yang telah dipelajari oleh para petani di sini dari baik dari workshop maupun pelatihan.

“Saya pikir ini akan bertahan, ini tidak akan berakhir dan akan berlangsung sangat lama.
Berakhirnya proyek ini adalah permulaan bagi petani lokal untuk berprogres,” tuturnya.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version