FAJAR.CO.ID, BARRU--Proyek pembangunan perpustakan daerah Barru dirancang dengan desain kearifan lokal. Filosofi lontara jadi inspirasi gedung megah yang dibangun di jalan Sultan Hasanuddin, Kota Barru ini. Kini tengah proses pengerjaan gedung.
Proyek ini sendiri menggunakan dana DAK sebesar Rp 10,4 miliar. Ditargetkan proyek ini rampung hingga akhir tahun 2023.
Gedung perpustakaan daerah Barru ini didesain oleh Teguh Iswara Suardi. Menurut Teguh, yang diwawancara beberapa waktu lalu, banyak aspek menjadi inspirasi dan pertimbangan dalam merancang gedung perpustakaan daerah Barru ini.
Selain mencerminkan khasanah budaya lokal, juga kenyamanan dan ramah penyandang disabilitas. Jadi, ujarnya, selain dari sisi keindahan juga dari sisi kenyamanan untuk semua.
Bahkan, menurut alumni KU Leaven, sebuah perguruan tinggi di Belgia ini, juga sudah harus memperhitungkan bagaimana penataan bagian luar bisa memancing pengunjung segera masuk untuk membaca.
"Kita melihat dari berbagai sisi, yang pasti perpustakaan ini diharapkan jadi penggerak literasi di Barru," jelasnya.
Lebih lanjut Teguh menjelaskan secara detail beberapa bagian dari bangunan perpustakaan ini. Bagian luar ada semacam pita melingkar, nah itu sesungguhnya adalah cerminan gulungan daun lontar yang diapakai menulis aksara lontara di masa lalu.
Di dalam gedung utama sendiri ada ruang terbuka dan juga ada ruang tertutup bagi pembaca. Karena tentu saja aktivitas membaca butuh kenyamanan dan ketenangan. Jadi ada begitu banyak ruang-ruang di dalamnya yang bisa dimanfaatkan untuk beraktifitas yang produktif.(rus)