FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Sulsel bekerjasama dengan USAID ERAT, menggelar Workshop Identifikasi Hasil Monitoring Sinkronisasi Data untuk Pengembangan Aplikasi dan Penyusunan Rancangan Panduan Penggunaan Aplikasi Stunting Inzting Sulsel, di Hotel Almadera Makassar.
Workshop ini digelar selama tiga hari, 29 November - 1 Desember 2023.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A - Dalduk KB) Provinsi Sulsel, Andi Mirna, mengatakan, workshop tersebut didukung dengan akhir periode RPJMD Pemprov Sulsel tahun 2018-2023, dan mengingat tenggat waktu capaian target nasional penurunan stunting pada tahun 2024, yaitu 14 persen.
Permasalahan stunting dianggap masih cukup besar dan memerlukan langkah-langkah strategis percepatan penurunannya di Sulsel.
"Termasuk pengembangan Aplikasi Inzting Sulsel (Ikhtiar Menzerokan Stunting). Aplikasi Inzting merupakan program pengembangan inovasi Pemprov Sulsel yang akan menjadi aplikasi data stunting satu-satunya terintegrasi dengan data stunting di kabupaten kota se-Sulsel," jelas Andi Mirna di lokasi pelaksanaan workshop, Kamis, 30 November 2023.
Ia mengungkapkan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan di Kabupaten/Kota se-Sulsel terkait pengelolaan aplikasi Inzting ini telah memberikan berbagai masukan mendasar untuk pengembangannya. Antara lain, proses dan mekanisme sinkronisasi data, pendefenisian fitur-fitur agar tidak menimbulkan multitafsir, serta strategi perolehan data.