FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Sutri (32) merupakan seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Kabupaten Pinrang. Ia jauh-jauh datang dari kabupaten ke Rumah Sakit Primaya untuk melakukan konsul penyakit miom yang dialaminya.
“Sebelum datang ke Rumah Sakit Primaya, sebelumnya saya sudah konsul ke dokter obgyn di Puskesmas Lampa’ yang lokasinya cukup dekat dengan tempat tinggal saya. Namun untuk pemeriksaan lebih lanjut saya akhirnya di rujuk ke Rumah Sakit Primaya,” ucap Sutri kepada tim Jamkesnews, Jumat (17/11).
Sutri merupakan salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD. Sutri mengaku baru kali ini dirinya menggunakan pelayanan kesehatan dari Program JKN, setelah sekian lama ia sudah menjadi peserta JKN.
“Sakit miom saya dimulai dengan adanya gejala nyeri perut yang tidak kunjung sembuh, tepatnya di bagian perut sebelah kanan. Bagian perut tersebut juga rasanya cenderung lebih keras dibandingkan dengan bagian lainnya. Karena nyeri tersebut sudah tidak dapat saya tahan lagi, akhirnya satu bulan yang lalu saya memutuskan untuk memeriksakan diri ke puskesmas dimana kepesertaan JKN saya terdaftarkan,” cerita Sutri.
Setelah Sutri memeriksakan diri di Puskesmas Lampa’, ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Primaya untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter obgyn. Vonis dokter pun menyatakan bahwa terdapat benjolan di perut Sutri dan harus dilakukan tindakan operasi untuk pengangkatan benjolan tersebut.
“Awal mendengar vonis dokter tentang penyakit saya pastinya cukup kaget dan khawatir. Mungkin karena sebelumnya memang tidak pernah sakit yang sampai harus ke dokter seperti sekarang ini. Ditambah lagi bahwa saya diharuskan untuk mendapatkan tindakan operasi. Rasa khawatir saya pun memuncak,” ungkap Sutri.