Staf Ahli Bidang Ekonomi Kementrian Kesehatan RI, Bayu Teja Muliawan menuturkan bahwa berdasarkan data pada Aplikasi ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu) tercatat per tanggal 20 November 2023 untuk Kabupaten Maros diperoleh hasil cakupan imunisasi dasar lengkap yang cukup besar, yakni sebesar 87,5%.
“Dalam rangka untuk memperluas cakupan imunisasi, diadakan program skrining imunisasi di berbagai sekolah yang bertujuan melengkapi kebutuhan vaksin dari anak. Sehingga setiap anak dapat terpenuhi hak atas perolehan imunisasi. Program tersebut yakni termasuk dalam program promotif dan preventif dari pemerintah,” ungkapnya.
Dirjampelkes BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati turut menuturkan terkait pelayanan imunisasi yang tidak ditemui kendala pada rumah sakit maupun puskesmas. Karena hal tersebut dapat dengan cepat dijaminkan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dan prosedur.
Adapun program imunisasi itu sendiri, tambah Lily, masih menjadi program dari Kementerian Kesehatan. Namun apabila dalam pemberian pelayanan masih menjadi bagian dari kewajiban BPJS Kesehatan.
Apabila ada faskes-faskes di luar puskesmas yang ingin menyelenggarakan program imunisasi itu sangatlah memungkinkan. Terkait vaksin dapat diajukan permintaan kepada Kemenkes, sedangkan jasa suntik dapat dimasukkan kedalam kapitasi kami. Dengan begitu dapat lebih mendorong cakupan imunisasi di negeri Indonesia,” ucapnya.
Lily Kresnowati menyampaikan terkait kunjungannya di puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Maros. Ia memberi apresiasi kepada faskes Kabupaten Maros atas pelayanan kesehatan dan kelengkapan fasilitas yang semakin baik dan memadai.