FAJAR.CO.ID, MAROS -- Komisi IX DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) spesifik di Kabupaten Maros, yakni dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan juga program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Maros dengan dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI sebagai ketua tim kunjungan beserta anggota dari berbagai fraksi partai.
“Hal yang diharapkan bersama yakni memastikan pelayanan kesehatan selalu dalam keadaan optimal. Dengan pendekatan promotif dan preventif melalui program imunisasi menjadikan hal tersebut dapat terwujud,” ucap Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) 2021, terjadi penurunan cakupan pelaksanaan program imunisasi di Indonesia. Pada tahun tahun 2019 tercatat cakupan sebesar 93%, namun pada tahun 2021 terjadi penurunan sehingga cakupan menjadi 84,5%.
“Dengan adanya penyelenggaraan program BIAN di tahun 2022 dan program BIAS di tahun 2022 dan 2023, cakupan imunisasi berhasil ditingkatkan menjadi 94,9% di tahun 2022. Saya rasa hal tersebut merupakan sebuah perubahan yang besar dan dapat memberikan dampak positif kepada kondisi kesehatan anak-anak kita,” ungkapnya.
Namun Emanuel mengingatkan bahwa sekitar 5% atau 240.000 anak Indonesia masih belum sepenuhnya mendapatkan imunisasi yang lengkap. Sehingga masih berisiko tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
“Dalam mencapai cakupan program imunisasi yang lebih luas, kami mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan program imunisasi yang dilakukan di lingkup sekolah dasar. Dengan mengedukasi dan melibatkan berbagai pihak yakin program BIAS maupun BIAN akan tercapai tujuannya,” tuturnya.