Bandingkan Disparitas Harga Bahan Pokok di Sulsel Jelang Nataru

  • Bagikan
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengecek harga pangan di Pasar Pannampu, di Kompleks Pasar Pannampu. Jalan Tinumbu, Makassar, Sulsel. (Foto: Selfi/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengecek harga pangan di Pasar Pannampu, di Kompleks Pasar Pannampu. Jalan Tinumbu, Makassar, Sulsel. 

Pengecekan harga pangan menjadi rutinitas Bahtiar apalagi menjelang natal dan tahun baru. 

Pemprov ingin mempertahankan angka inflasi lebih rendah di bawah nasional yakni 2,79 persen. Ini merupakan yang pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. 

“Jadi pencapaian luar biasa. Yang susah itu mempertahankan. Nah, ini kan ada waktu yang biasa, kalau menjelang Natal tahun baru itu biasanya agak potensial, biasa inflasi meningkat. Nah, oleh karena itu untuk menjaga itu, kami membuat tim inflasi yang diperkuat lagi dengan melakukan itu Mini Distribution Center, MDC,” kata Bahtiar di sela-sela kunjungannya di pasar. 

MDC merupakan salah satu inovasi yang digencarkan dalam menangani inflasi. MDC adalah model penanganan inflasi pertama di Indonesia. Tersedia pertama di Makassar.

“Ini inovasi kita, makanya kita lihat ada mobil didepan itu, untuk tiap hari sekarang untuk mendukung apa itu beras, minyak goreng dan yang lain-lainnya untuk memastikan itu tidak jatuh. Ini kita akan kembangkan kabupaten kota,” ujar Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini. 

Khusus cabai, Bahtiar menemukan adanya penurunan harga meski hanya sedikit.

“Kalau dibandingkan dengan daerah lain harga cabai Rp130.000, kita lebih baik. Cabai turun kalau dihitung dari Rp90.000,” ungkapnya.

Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Sulsel Hasiando G.M, menyatakan MDC ini tersebar di lima pasar tradisional seperti Pasar Pannampu, Pasar Pa’baeng-Baeng, Pasar Terong, Pasar Sentral, Pasar Daya. 

  • Bagikan

Exit mobile version