FAJAR.CO.ID, MAKASSAR—Salah satu solusi inovatif dalam meningkatkan produktivitas tanaman jagung, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memberikan stabilitas pasokan jagung dalam negeri adalah dengan memanfaatkan benih bioteknologi.
Benih bioteknologi telah menjadi topik yang penting dalam konteks keamanan pangan global. Melalui benih bioteknologi, sifat dan karakteristik tanaman dapat dirubah atau dimodifikasi secara genetik untuk mencapai berbagai tujuan yang lebih baik, seperti: tahan terhadap hama dan penyakit dan juga toleran terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem.
Selain itu, penggunaan benih bioteknologi juga dapat membantu petani meningkatkan pendapatan mereka dengan menghasilkan hasil panen yang lebih melimpah dan berkualitas.
Benih bioteknologi sangat dibutuhkan bukan hanya oleh Indonesia, melainkan juga dunia. Terlebih, saat ini masuk pada krisis pangan global. Proses pelepasan benih bioteknologi sudah melalui berbagai prosedur, termasuk saat mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait keamanan lingkungan, rekomendasi dari Kementerian Pertanian terkait keamanan pakan serta BPOM terkait keamanan pangan.
Setelah itu, pemantauan rutin dilakukan pada tahun ke-3 (tiga) sejak benih bioteknologi beredar dengan tujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya pengaruh merugikan dari penanaman varietas benih bioteknologi tersebut, dengan waktu pemantauan rutin selama 3 tahun berturut-turut.
Benih bioteknologi DK95R ini juga merupakan salah satu benih yg telah resmi dilepas oleh Kementerian Pertanian dan telah melalui proses tahapan prosedur yg dijelaskan di atas, secara baik dan benar.