FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kurang mendapatkan sorotan publik, namun Polda Sulsel tiba-tiba mendapatkan predikat terbaik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam hal penindakan kasus korupsi.
Dirreskrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Helmi Kwarta Rauf mengatakan, dalam menindak para koruptor, pihaknya menetapkan pola tersendiri.
Dan, dengan pola yang dimainkan tersebut, kata Helmi, Polda Sulsel mampu menjadi yang terbaik di antara Polda yang ada di Indonesia.
"Dalam penanganan tindak pidana korupsi, saya membangun satu pola, kita kerja tenang, tidak gaduh, sehingga hasil pekerjaan itu bisa maksimal," ujar Helmi, Selasa (14/12/2023).
Dia pun meminta maaf jika dirinya belakangan terkesan irit dalam memberikan informasi mengenai perkembangan kasus korupsi.
"Jadi, saya mohon maaf kalau mungkin kok dua tahun lalu gampang sekali berita tv di Sulsel ini kan meledak-ledak, kok sekarang susah sekali pak Dir ditanya soal korupsi? Tapi tiba-tiba paling terbaik dia," ucapnya.
"Ternyata dia terbanyak menangani Tipikor, pengembalian uang paling terbanyak juga," Helmi menuturkan.
Diakui Helmi, dirinya tidak terbiasa dengan pola kerja yang ramai di media. Karena menurutnya hal tersebut bisa mempengaruhi proses penyidikan.
"Ah ini pola, saya tidak terbiasa bekerja yang ramai di media kemudian mempengaruhi jalannya penyidikan tuh," tukasnya.
Menyinggung dugaan korupsi pada pembangunan gedung Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), dia menegaskan masih dalam proses.