FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — DPD PDI Perjuangan menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) 1 dalam menyongsong Pemilu 2024, di Hotel Asyra, Jalan Maipa, Makassar, pada Jumat (15/12/2023).
Rakorwil ini merupakan ajang untuk memperkokoh kesolidan kader PDI Perjuangan di Sulsel, untuk bisa memenangkan kontestasi Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pileg.
Ketua DPD PDIP Sulsel, Ridwan Andi Wittiri menyampaikan, pileg dan pilpres ialah agenda politik yang utuh untu diakselerasikan.
"Segala kemungkinan harus dipikirkan dan dibuatkan konsepsinya, baik menyangkut branding partai dan branding personal capres-cawapres kita di masyarakat, maupun menyangkut serangan-serangan negatif untuk partai dan capres-cawapres kita," kata Anggota DPR RI itu.
ARW, akronim yang melekat pada Ridwan, menyatakan, dalam menghadapi kontestasi politik kali ini, terdapat 3 eskalasi isu krusial yang harus diperhatikan.
"Yakni isu politik indentitas, hoax, dan ujaran kebencian," katanya.
3 isu tersebut, lanjut ARW, yang kerap dijadikan oleh kompetitor sebagai senjata pamungkas dalam memengaruhi pemilih
"Maka dari itu, kami sedini mungkin lengkapi diri dengan referensi yang memadai untuk meng-counter isu-isu tersebut," terangnya.
ARW juga menekankan, lewat rakorwil kali ini, kader-kader PDI Perjuangan di Sulsel bisa lebih membangun koordinasi dan konsolidasi untuk mewujudkan rasionalitas kerja aktif kepartaian.
"Melakukan pencitraan diri sebagai caleg memang penting, tapi tanamkan dalam diri bahwa yang penting sesungguhnya adalah eksistensi partai secara menyeluruh. Itu artinya bahwa panggilan partai atau instruksi partai di atas segalanya," tegas ARW.