Fajar.co.id, Barru -- Tercatat dalam Sejarah peradaban dunia bahwa Dewan Pelajar Internasional atau International Union of Students (IUS) telah menetapkan tanggal 17 November sebagai Hari Peringatan Pelajar Internasional. Pada awal penetapannya (tahun 1941), peringatan ini mendapat respon dan perhatian dari berbagai organisasi besar berskala global. Hal ini dikarenakan latar belakang peristiwa tersebut yang cukup tragis.
Sejarah Hari Pelajar Internasional bermula pada masa Pra-Perang Dunia II di Eropa (1933-1939). Ketika Adolf Hitler (pemimpin Nazi) berkuasa di Jerman dan mengklaim serta memaksa negara tetangga untuk menyerahkan sebagian wilayahnya secara agresif. Kediktatoran Adolf Hitler ini berbuntut pada pemberontakan dan demo besar-besaran oleh kaum intelektual dan pelajar dari negara jajahan. Aksi aktivis akademik tersebut pun mendapat perlawanan dan tekanan secara brutal oleh pasukan Nazi. Tercatat 15 pelajar terluka parah dan beberapa diantaranya tewas akibat serangan peluru.
Peristiwa tersebut semakin membesar dan menelan banyak korban pada hari-hari berikutnya. Sedikitnya, 1.200 pelajar ditangkap dan dideportasi, 20 diantaranya tidak selamat dari pemenjaraan. Pada tanggal 17 november 1939, Sembilan orang pengunjuk rasa dieksekusi tanpa pengadilan. Universitas ditutup sampai akhir Perang Dunia II.
Dari Sejarah kelam itu, 17 November diperingati sebagai Hari Pelajar Internasional hingga sekarang ini. Momen tersebut diagendakan sebagai bentuk kesadaran akan hak dan kebutuhan pelajar dengan tujuan meningkatkan pendidikan bagi pelajar dan memberantas pembodohan masyarakat dalam skala internasional.