"Kami juga punya datanya, yang mana pelaku dari Pajama Barakka dan mana yang bukan," imbuhnya.
"Alhamdulillah teror busur tersebut itu langsung tertangkap. Ketika ditangkap satupun tidak ada sama sekali tidak ada dari Pajama Barakka. Sekarang sudah dipenjara," sambung dia.
Dibeberkan Faisal, sejauh ini sudah ada sekitar seribu lebih anak-anak muda di seluruh kota Makassar yang tergabung dalam program tersebut.
"Satu titik di Tallo, kurang lebih 100 lebih, dari 15 titik bisa 1500 orang. Karena ini dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok pemuda," terangnya.
"Bukan hanya dua tiga orang. Tapi satu Pajama Barakka adalah untuk satu kelompok pemuda yang aktif di wilayah tersebut," sebutnya.
Faisal bilang, selama menjalankan program tersebut, sejauh ini dia dan teman-temannya sudah bisa menghasilkan uang lebih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Alhamdulilah kami dihadirkan cuci motor, tiap hari kami mendapatkan 25 sampai 30 ribu ber orang. Itu sudah membuat kami bersyukur," Faisal menceritakan.
Merasa ada perubahan selama hadirnya progam Pajama Barakka, Faisal memberikan apresiasi kepada Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
"Kami ucapkan banyak terimakasih karena menghadirkan kami kegiatan-kegiatan positif yang dapat menghasilkan," katanya.
Dia pun berharap, Pajama Barakka terus dihadirkan. Karena sejauh ini kehadirannya mampu terciptanya keamanan di kota Makassar.
"Kami berharap Pajama Barakka ini terus dihadirkan, karena ini sangat membantu kami dan membuat kami mendapat aktifitas," kuncinya.