FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Faisal, Koordinator Penanggungjawab Pajama Barakka, memberikan tanggapannya terkait sorotan beberapa waktu lalu terkait program tersebut.
Seperti diketahui, sorotan itu lahir atas adanya peristiwa teror busur yang meresahkan dalam waktu singkat, bahkan menyebabkan korban meninggal dunia.
Dianggap dimanjakan atas adanya program tersebut, Faisal menyebut, komentar dari Kriminolog beberapa waktu lalu itu keliru.
"Pernyataan dari Kriminolog ini sangat keliru. Kami pun sangat kecewa ketika kami diberitahukan ada pernyataan seperti itu. Karena sama sekali tidak sesuai," ujar Faisal saat ditemui di kecamatan Tallo, kota Makassar, Rabu (20/12/2023) malam.
Diceritakan Faisal, yang dirasakan oleh dirinya dan rekan-rekannya yang lain sangat jauh berbeda sebelum adanya program tersebut.
"Yang kami rasakan saat ini sangat jauh berbeda, karena selama hadirnya Pajama Barakka ini, poin plus yang kami dapatkan sangat bermanfaat," lanjutnya.
Faisal menggambarkan bagaimana kondisi di kota Makassar sebelum adanya program tersebut. Khusus di wilayah Kecamatan Tallo, dulu merupakan lokasi perang yang brutal.
"Boleh kita bandingkan sebelum hadirnya Pajama Barakka itu perang kelompoknya sangat besar. Bahkan sampai Polda Sulsel yang turun tangan untuk mengamankan," tukasnya.
Namun hadirnya Pajama Barakka, kata dia, perang kelompok tidak terjadi lagi.
"Kita bisa lihat dan bisa menanyakan masyarakat sekitar. Pajama Barakka ini di kota Makassar ada di 15 titik," ungkapnya.
Terkait teror busur, Faisal mengatakan, pihaknya memiliki data pelaku yang dari Pajama Barakka maupun di luar Pajama Barakka.