“Wa al laisa lil-insāni illā mā sa'ā. Ayat yang saya bacakan itu artinya, bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah dia kerjakan,” ujarnya.
Ambo Asse berharap, pisang yang ditanam bisa berhasil. “Kita bisa berhasil, kalau ada kesungguhan. Apalagi ada bantuan bibit dari pak Gubernur. Harapan kita ini bertumbuh dan berkembang terus dan menghasilkan sehingga pisang ini bisa diekspor,” tambah Ambo Asse.
Sebagai Langkah konkret mendukung pembangunan, khususnya di bidang pertanian, Rektor Unismuh juga secara resmi mengajukan Proposal Laboratorium Pengembangan Tanaman Hortikultura. Proposal itu diserahkan langsung Rektor Unismuh kepada Pj Gubernur Sulsel usai menyampaikan sambutan.
Sementara itu Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi mengungkapkan bahwa peran Polri dalam mendukung ketahanan pangan, adalah mengawal, baik program pusat maupun daerah.
“Sebelumnya saya di Kalimantan Selatan, unggulannya di sana Tanam Padi ulang. Tetapi ternyata di Sulsel, saya keliling ke beberapa daerah. Yang paling unggul di sini sebenarnya adalah Holtikultura. Termasuk cabai, kemarin kami panen sekaligus tanam bersama di Wajo dan luas sekali lahannya di sana,” ungkap putra asli Bone ini.
Selain bertugas mengawal, Kapolda itu juga mengajak Masyarakat untuk menggalakkan kegiatan ketahanan pangan.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas dukungan Unismuh terhadap program Pemerintah Provinsi Sulsel.
Ia secara khusus menjelaskan alasan Pemerintah Provinsi fokus pada pembudidayaan pisang Cavendish. “Saya sudah memahami seluk beluk pisang Cavendish sebelum jadi Gubernur. Saya lihat tanaman apa yang ada di sekitar rumah orang Sulsel, rata-rata saya lihat punya pohon pisang. Makanan orang Sulsel, juga rata-rata banyak yang diolah dari bahan dasar pisang,” jelasnya.