“Kebutuhan tenaga kerja untuk ritel modern cukup tinggi, begitu pula dengan peminatnya. Namun keterampilan yang dimiliki seringkali tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan," ujarmya.
Alfamart melakukan transfer knowledge dan praktek pembelajaran kepada tenaga pendidik di SMK-SMK yang telah bekerja sama, sehingga memperluas pengetahuan para guru sekaligus untuk sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel tersebut.
Denista menambahkan, program ini didesain khusus dengan tetap mengacu pada peraturan pendidikan nasional yang ada dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri ritel.
"Untuk melengkapi kompetensi siswa, Perusahaan menghibahkan laboratorium ritel sebagai sarana praktek siswa di tiap sekolah dan program praktek kerja industri (prakerin) selama 6 bulan yang bisa memberikan pengalaman nyata bagi siswa.
Peresmian lab ritel atau bisnis center ini juga dihadiri oleh kepala cabang dinas pendidikan wilayah 2 pemerintah provinsi Sulsel, Firdaus S.Pd, M.Pd, serta komite dan pengawas SMK kabupaten Gowa.
(*)