Dari data empat tahun terakhir, lanjut Samsil, EPPGBM tahun 2020 sebanyak 531 dengan prevalensi penurunan sebanyak 8,3%.
Sementara untuk tahun 2021, kata Samsil, kasus stunting sebanyak 421 anak atau prevalensi penurunan 4,2% kemudian di tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 344 anak atau prevalensi 2,7%.
"Di tahun 2023 sampai dengan Agustus 228 anak atau prevalensi 2%. Khusus bulan Desember mengalami lagi penurunan kasus sebanyak 154 anak atau prevalensi 1,3%," tukasnya.
"Hal ini berkat kerjasama semua lintas sektor terkait, swasta, TNI/Polri, perangkat daerah, Baznas, TPKK, Dharma Wanita, perguruan tinggi, PDAM, perbankan dan stakholder lainnya," tambahnya.
Lebih jauh, Samsil menyatakan, dari 48 kelurahan di Kota Palopo, terdapat 6 kelurahan yang sudah zero stunting yaitu Kelurahan Salubattang, Ponjalae, Batupasi, Pattene, Luminda dan Kelurahan Tomarundung.
"Pemerintah Kota Palopo sangat mengapresiasi keberhasilan kelurahan yang sudah zero stunting," tutupnya.