Perlawanan semesta Rakyat Luwu meletus dini hari dan pemuda berhasil menguasai Palopo Namun demikian, pada subuh 24 Januari 1946, pertempuran mulai sengit dan Istana Datu Luwu mula dicapai peluru musuh. Pagi hari Datu Luwu Andi Djemma dipindahkan oleh pemuda untuk keluar dari Kota Palopo.
Pada 25 Januari 1946, Palopo dibombardir musuh dari laut dan darat. Saat itulah Palopo menjadi lautan ap. Pasukan pemuda kemudian mundur dan bergerilya ke daerah-daerah sekitar yang kemudian memunculkan perang-perang skala kecil.
Datu Luwu yang bergerilya melewati hari-harinya bersama pejuang di wilayah Ponjalae, Pattimang, Cappasolo, Batangtongka, Wellangpellang, Pombakka, To‘kuning, Burau, Lamikomiko dan berakhir 2 Juni 1946 di Benteng Batuputih, Latou.
Hari Perlawanan Rakyat Luwu adalah refleksi atas nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, sekaligus semangat untuk membangun masa depan Tana Luwu yang lebih baik. (selfi/fajar)