Lanjut Burhan, jembatan yang dibangun oleh warga merupakan salah satu akses yang menghubungkan antar kecamatan.
"Poros Kaluarrang-Pattiro (Kecamatan Bungaya-Manuju) itu 7 km, empat jembatan yang rusak pasca bencana," sebutnya.
"Mudah-mudahan kedepannya kita galang lagi Swadaya masyarakat untuk membuat jembatan yang masih rusak. Jadi ini adalah salah satu akses utama yang menghubungkan antara Kecamatan Bungaya dan Kecamatan Manuju," sambung Burhan.
Apalagi, kata dia, saat ini sudah memasuki musim penghujan, jika jembatan segera dibangun, warga dipastikan kesulitan.
"Karena ini untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Maka kami bersama masyarakat membuat jembatan. Ini bukan lagi jembatan darurat, tapi ini jembatan permanen. Ini juga untuk anak sekolah, guru-guru dan juga masyarakat yang berlalu lalang," kuncinya. (Muhsin/fajar)