Keempat kecamatan tersebut adalah Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, dan Panakkukang.
Bahkan baru-baru ini, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, menjadi salah satu korban terendamnya banjir. Hal ini memaksa ratusan warga untuk mengungsi dari rumah mereka.
Pada Rabu, 17 Januari 2024, sebanyak 271 warga dari Kecamatan Manggala harus mengungsi karena terdampak banjir yang merendam rumah-rumah mereka.
Menurut Kepala BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, ketinggian air mencapai kurang lebih 40 cm di beberapa titik.
Untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada para pengungsi, mereka diamankan di masjid terdekat sebagai tempat penampungan sementara.
Namun, situasi ini masih memicu kekhawatiran, terutama jika cuaca ekstrem terus berlanjut.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat menyebabkan genangan hingga banjir di beberapa wilayah di Makassar," ujar Akhmad Hendra.
Hal ini tidak hanya mengancam keselamatan dan kesejahteraan warga, tetapi juga mengkhawatirkan terkait proses pelaksanaan pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Dalam menghadapi situasi ini, KPU Sulsel telah bergerak cepat untuk menyusun langkah-langkah antisipatif guna memastikan kelancaran proses pemungutan suara.
Dalam sebuah pertemuan darurat, KPU bersama dengan BPBD dan instansi terkait lainnya akan membahas strategi untuk menghadapi potensi ancaman banjir saat pelaksanaan Pemilu. Salah satu langkah adalah merelokasikan pemilih ke TPS yang paling aman. (Ikbal/fajar)