Sedangkan, Koordinator Desa Salenrang Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar, Taufik Hidayat Abdullah, menilai program ini sangat baik. Selain menghijaukan lahan yang kosong, juga untuk bahan makanan olahan.
"Mungkin juga bisa dijadikan cemilan, dan program sukun ini patut untuk dikembangkan lagi di Sulsel," katanya.
Buah sukun yang punya daging berwarna putih, teksturnya empuk, dan cita rasa sedikit manis dapat diolah mulai dari dikukus hingga digoreng. Bagian batang dan daun sukun dapat dibuat kerajinan seperti anyaman, ukiran dan miniatur, aksesoris, lukisan dari daun kering.
Diharapkan dengan adanya penanaman sukun di lokasi wisata ini, kawasan Rammang-rammang Maros dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang menarik minat wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Penanaman sukun akan mendukung agrowisata daerah ini.
"Ini bagus karena pemandangan alamnya luar biasa dan tempat wisata seperti di dermaga ini," pungkasnya.
Pada kesempatan ini juga diserahkan bibit bunga matahari yang diharapkan juga akan menambah keindahan kawasan wisata ini. (rin-rls)