FAJAR.CO.ID -- Optimalisasi sektor pertanian kakao menjadi salah satu perhatian PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dalam upaya mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani khususnya di Indonesia bagian timur.
Hal ini tidak hanya diwujudkan melalui ketersediaan pasokan pupuk khusus kakao, yaitu Pupuk Kakao NPK Pelangi subsidi, namun juga berbagai upaya pendampingan hingga edukasi bagi para petani agar mampu memaksimalkan potensi komoditas.
VP Marketing Business Partner Korporasi (MBPK) Pupuk Kaltim Indah Febrianty, mengungkapkan potensi pertanian kakao di kawasan timur Indonesia sangat potensial, dan beberapa daerah menjadi sentra kakao nasional dengan kapasitas produksi yang terbilang tinggi.
Maka dari itu, Pupuk Kaltim mengambil langkah strategis untuk turut serta mendukung pengembangan produktivitas kakao melalui inovasi pupuk NPK Pelangi formula khusus bagi sektor tersebut, agar bisa didorong lebih optimal.
Salah satu daerah dengan produktivitas kakao terbaik yakni Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara, yang turut menjadi perhatian Pupuk Kaltim dalam pengembangannya. Dimana daerah ini memiliki luas lahan kakao mencapai 60.175 Hektare (Ha), dan menjadi lanskap strategis Pupuk Kaltim untuk mengimplementasikan tata kelola pertanian secara maksimal. Bahkan pada tahun 2023, Kabupaten Kolaka Utara mendapatkan alokasi pupuk terbesar di Sulawesi Tenggara sebesar 6.804 ton.
"Pupuk Kaltim sangat mendukung kesinambungan upaya bersama Pemerintah dalam mendorong produktivitas kakao di Kolaka Utara, sehingga komoditas ini dapat semakin dimaksimalkan," ucap Indah Febrianty, Selasa (13/2/2024).