FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan sektor pertanian dan perkebunan berkelanjutan menjadi salah satu sasaran PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), melalui berbagai program yang dilaksanakan secara kontinyu untuk memacu produktivitas dengan hasil optimal.
Sasaran ini menjadi wujud komitmen Pupuk Kaltim terhadap penguatan ketahanan pangan nasional dan kemandirian petani, sehingga sektor ini bisa makin tumbuh dan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan PDB Nasional.
Penguatan sektor pertanian dan perkebunan dilaksanakan Pupuk Kaltim dengan kesinambungan strategi, mulai dari jaminan ketersediaan pasokan pupuk secara memadai untuk sektor subsidi maupun nonsubsidi, hingga peningkatan kapasitas petani terkait tata kelola lahan dan pendampingan intensif pengembangan komoditas untuk mencapai hasil maksimal.
VP Marketing Business Partner Korporasi (MBPK) Pupuk Kaltim, Indah Febrianty, mengatakan kedua sektor ini menjadi perhatian Pupuk Kaltim utamanya di kawasan timur Indonesia, yang terus diintensifkan pengembangannya dengan menyasar berbagai komoditas. Selain kakao yang dikembangkan secara sinergis dan strategis, sektor perkebunan kelapa sawit juga didorong lebih optimal pada beragam upaya.
Salah satunya di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, yang merupakan sentra perkebunan sawit dengan total luasan lahan mencapai 36.159 Hektare (Ha). Total lahan tersebut dinilai sangat potensial untuk digarap dengan peningkatan hasil yang lebih signifikan.
Sejumlah langkah diambil Pupuk Kaltim, mulai dari edukasi petani hingga pengenalan produk Perusahaan yang berfokus pada komoditas kelapa sawit seperti Urea Daun Buah dan NPK Pelangi, serta produk hayati seperti Ecofert dan Biodex yang telah teruji kualitasnya. Pupuk Kaltim sendiri memiliki NPK Pelangi khusus formula Perkebunan yaitu formula 15-15-6-4 untuk fase pembibitan, formula 12-12-17-2 untuk fase tanaman belum menghasilkan (TBM), dan formula 13-6-27-4 untuk fase tanaman menghasilkan (TM).