“Kalua perlu masyarakatnya ikut memberikan support Kepala Desanya, semoga tahun ini jalanan yang diperjuangkan bisa direalisasi,” ujarnya.
Mahasiswa Pascasarjana di Univesritas Indonesia Jakarta itu juga meminta Pemerintah Kab. Bone dan juga Pemerintah Provinsi Selatan turun tangan melihat realitas pembangunan di daerahnya.
"Jalanan yang menyerupai kubangan lumpur, akses jalan yang dilewati menghabiskan waktu 1 jam, padahal jarak tidak begitu jauh, sangat mempengaruhi produktifitas masyarakat desa yang melewati akses tersebut," ucapnya.
“Aksesibilitas yang kondisinya sejak lama seperti itu, agar tidak hanya dijadikan dagangan politik momentuman. Kasihan masyarakat disana khususnya masyarakat desa Binuang, jadi korban janji palsu politisi lokal yang hanya membawa angin segar tanpa realisasi," pungkasnya. (zak)