FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, pemerintah bergerak cepat memastikan stabilitas ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia. Berbagai strategi telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan menjaga harga bahan pokok tetap stabil.
Direktur Distribusi dan Cadangan Makanan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rachmi Widiriani menjelaskan, dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri telah dipastikan bahwa semua pihak terkait siap mendukung ketersediaan pangan selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
"Keputusan rapat koordinasi juga mencakup penggiatan gerakan pangan murah di seluruh provinsi dan kabupaten/kota dengan mitra asosiasi dan BUMN yang menawarkan harga lebih terjangkau," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Persiapan Ramadhan, Kondisi Harga Bahan Pokok', Senin (4/3).
Lebih lanjut Rachmi menegaskan pada rapat tersebut juga tidak ada wacana untuk menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Hal tersebut dikarenakan situasi yang terjadi saat ini merupakan anomali, jika HET dinaikkan maka akan ada kemungkinan harga beras tidak akan bisa turun lagi.
Terkait situasi kenaikan harga beras saat ini, Rachmi membeberkan data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa produksi beras nasional mengalami kontraksi delapan bulan terakhir yang berada di bawah angka kebutuhan beras nasional.
Untuk mengatasi situasi itu, pemerintah telah mengimpor beras sejak tahun 2023 dan menyiapkan cadangan pangan untuk intervensi sesuai dengan Perpres 125 Tahun 2022.