CEO PT Vale Berbagi Perpektif Tantangan Pemimpin Wanita di Industri Tambang

  • Bagikan

Dia menjabat CEO PT Vale sejak 2021, setelah sebelumnya selama dua tahun menjabat Deputy CEO.

Tantangan pun tak berhenti hanya sampai di situ, berbagai kritik dan umpan balik terus berdatangan dari timnya di PT Vale.

Satu kritik ‘sadis’ yang mengubah dirinya adalah untuk lebih memikirkan sisi manusia di internal perusahaan ketimbang hanya sekadar produksi.

“Bu, ibu itu sebagai CFO kalau soal angka sudah (baik) lah, bu. Tapi kalau mau menjadi CEO, harus people-nya yang ditonjolkan,” ucap seorang manager di tengah perjalanan Febriany menjadi CEO.

Kritik itu dijadikan pengingat oleh Febriany hingga saat ini, mendorongnya untuk tidak melupakan sisi manusia dalam berjalannya roda perusahaan, termasuk soal diversity atau keberagaman.

“Saya sekarang lebih people daripada angka,” ucap Febriany.

Selaras dengan Febri, Direktur utama PT Timah Tbk Ria Pawan juga mendorong keterlibatan wanita dalam berjalannya perusahaan.

Sebagai seorang wanita yang telah 25 tahun berkarir di industri tambang, Ria mendorong karyawan wanita untuk berani dalam menghadapi masalah.

“Teman-teman (karyawan wanita) perlu didorong untuk ‘kamu bisa’. Perlu didorong keberaniannya,” ucap Ria.

Bagi Ria, keberagaman, termasuk gender dalam perusahaan, merupakan sebuah poin plus tersendiri.

“Diversity itu akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam perempuan ada kemampuan yang lebih baik dari laki-laki. Lebih detail, lebih rapi,” lanjutnya.

Ia juga kisahkan bagaimana dalam perjalanan kariernya menuju posisi Direktur Utama, ia tak segan menjadikan sejumlah pihak mentor untuk dirinya berkembang.

  • Bagikan