FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) meraih peringkat ke empat sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tingkat Sulawesi tahun 2023. Bahkan pencapaian ini mengalami peningkatan dari peringkat ke sembilan pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Pemkab Sinjai menempati posisi ke empat setelah Bone Bolango, Gorontalo, dan Luwu di posisi 1,2, dan 3. Lalu, disusul Kabupaten Sidrap, Luwu Timur, dan Soppeng di posisi 5, 6, dan 7.
Kepala Bapenda Sinjai, Asdar Amal Dharmawan mengatakan, penentuan peringkat ini merupakan kewenangan Satgas Percepatan Digitalisasi Daerah (P2DD) Pusat yang dikoordinir oleh Kemenko Pereknomian.
Menurutnya, ada indikator yang menjadi penilaian. Yakni, proses, output, dan outcame. Ketiga aspek ini pun memiliki kriteria penilaian.
Untuk aspek proses terdiri dari pelaksanaan capacity building, high level meeting, dan pelaksanaan literasi masyarakat. Lalu, aspek output dinilai dari capaian roadmap elektronifikasi transaksi Pemda serta program unggulan.
"Kalau aspek outcame dilihat dari realisasi transaksi penerimaan pajak dan retribusi secara non tunai," bebernya, Jumat (15/3/2024).
Oleh karena itu, dia berharap pencapaian ini bisa lebih meningkat di tahun ini dan menyentuh pada posisi tiga besar. Sehingga, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesadaran terhadap digitalisasi dan keuangan inklusi.
"Kita akan mendapat Dana Insentif Daerah (DID) kalau berada di posisi 3 besar, selain itu juga mendukung akuntabilitas keuangan daerah, serta pendapatan daerah bisa lebih optimal, makanya kita akan pacu penggunaan digitalisasi di dalam transaksi penerimaan kita," harapnya. (sir)