Selain itu Beras Seko juga menyimpan potensi besar untuk dapat diajukan sebagai produk Indikasi Geografis. Hal ini dikarenakan oleh ciri khas dan karakteristik yang dimiliki komoditas ini yakni aromanya yang harum, putih bersih, berbulir kecil dan pulen.
Oleh warga sekitar, hasil varietas padi ini biasa disebut Beras Tarone, merupakan komoditas yang menjadi primadona dan incaran masyarakat karena ciri khasnya tersebut.
“Namun tidak dapat dipungkiri bahwa akses dan medan yang sulit ditempuh menuju Seko menjadi kendala dalam pengembangan produk unggulan Kabupaten Luwu Utara ini sehingga harapan untuk pengemasan dan pengembangan produk hingga saat ini belum dapat dilakukan”, tutup Aspar.
Sebelum melakukan koordinasi di Kabupaten Luwu Utara ini, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Hernadi berpesan, bahwa selain progres permohonan IG, kegiatan ini harus membawa hasil yang riil dan juga output berupa peningkatan permohonan KI, baik kualitas maupun kuantitas.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah, Liberti Sitinjak mengintruksikan kepada jajarannya khusunya pada Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelekrual untuk terus meningkatkan layanan kekayan intelektual di berbagai daerah.
"Kanwil Sulsel terus berupaya untuk mendekatkan layanan kekayaan intelektual bagi masyarakat Sulsel melalui program-program dan inovasi-inovasi terkait layanan kekayaan intelektual," ungkap Kakanwil. (rls)