Betapa tidak, setiap ada kegiatan sosial, selalu terdepan.
Bukan hanya berbagi untuk di wilayah Sulsel tapi juga secara nasional.
Terakhir, bencana berupa banjir bandang di NTT ikut membantu melalui Apersi Berbagi.
Di kesehariannya, tak jarang para tukang parkir “termehek-mehek” jika hanya beberapa kali meniup peluit mengarahkan mobil Haji Darwis, lantas mendapat selembar duit merah berangka 100 ribu.
Perhatian ke keluarga juga tidak tanggung-tangung.
Sebagai anak tertua dari 10 bersaudara, Haji Darwis mengambil alih tanggung jawab orangtua untuk membantu adiknya-adiknya.
Bahkan, semua adiknya telah dihadiahi rumah masing-masing.
“Saya bagi rata. Sembilan rumah saya berikan ke adik-adik meski ada di antara mereka yang sudah punya rumah sendiri,” katanya.
Selain itu, dia juga sudah membawa puluhan tukang, imam, guru mengaji, marbot, dan kerabat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah.
Mengenai filosopi berbagi ini, Haji Darwis mengatakan, tak lepas dari ajaran agama yang dianutnya.
Dia yang yakin bahwa harta sesungguhnya yang dibawa ke akhirat adalah yang digunakan untuk kebaikan termasuk berbagi ke sesama.
“Rugi kita kalau sudah banyak mengumpulkan harta di dunia tapi tidak ada yang kita bawa ke akhirat kelak,” katanya.
Dia juga meyakini dan merasakan bahwa berbagi itu justru tidak mengurangi harta dunianya.
“Bahkan, saya rasakan, semakin ringan berbagi semakin murah rejeki datang,” kata Haji Darwis yang dalam aktivitas bisnisnya, terlihat kerap mengendarai mobil mewah merek Lexus dan Range Rovers itu. (Ikbal/fajar)