FAJAR.CO.ID, MAROS -- Sebanyak 500 orang warga Kabupaten Maros mengikuti gerakan makan telur di Lapangan Pallantikang, Senin, 22 April.
Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan makan telur ini merupakan upaya mensosialisasikan gerakan peduli stunting (Gadis)
“Ini salah satu intruksi dari Pj Gubernur untuk memperingati hari bumi,” katanya.
Mantan Ketua DPRD ini menyebut peserta yang ikut makan telur merupakan penerima PKH.
“Pesertanya seluruh penerima dari PKH kita, mulai dari anak hingga ibunya,” sebutnya.
Telur yang disiapkan sebanyak 700 butir. Chaidir menyebut ada berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Maros.
Salah satunya program orang tua asuh atau gempur stunting.
Bupati, Wakil Bupati hingga Sekda menjadi orang tua asuh bagi anak penderita stunting.
Mereka harus memenuhi kecukupan gizi anak selama tiga bulan penuh. Baik itu susu, telur, dan nutrisi lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus mengatakan angka stunting di Maros mengalami peningkatan.
Tahun ini mencapai 3.000. Tahun 2022 ada 3.700 dan 2023 ada 2.700
Penyebabnya kata dia, Maros masih perlu meningkatkan pentingnya pencegahan stunting.
“Kita sukses dipenanganannya, karna tidak ada kematiaan karna stunting, tapi yang perlu kita tingkatkan adalah pencegahannya agar tidak ada kasus stunting baru,” ucapnya.
Ia mengatakan paling banyak yang menderita stunting adalah mereka yang melakukan pernikahan dini.
“Organ rerproduksinya belum siap untuk melahirkan,” imbuhnya. (rin/fajar)