Fajar.co.id, Gowa -- Perempuan sederhana ini baru saja melayani pembeli. Seorang pengendara motor membeli satu sisir pisang kepo di lapaknya.
Nurianti Daeng Ngai. Demikian nama perempuan yang kini berusia 44 tahun tersebut.
Setiap pagi dia memulai aktivitasnya dengan berjualan pisang, keripik, dan jagung.
Berlokasi di Jalan Poros Malino yang diketahui merupakan jalan penghubung menuju daerah wisata di Gowa, Daeng Ngai pun menjemput rezeki.
Dia mengatakan, dalam sehari ada saja pembeli yang singgah untuk membeli dagangannya. Pisang menjadi yang paling mencolok di lapaknya.
Pisang-pisang yang dijualnya ada saja yang datang membeli. "Kadang yang datang juga penjual lain yang ingin mengolah pisang menjadi beragam jenis kue," bebernya.
Ibu dari 3 anak ini mengaku dibantu anak-anak dan suaminya berjualan. Itu kalau mereka pulang sekolah barulah ikut membantu berjualan.
"Anak saya ada yang sudah SMA kelas 2, jadi kalau dia dan adik-adiknya pulang, ikut bantu-bantu," bebernya.
Dalam menjalankan usahanya, Deng Ngai menyebut tentu sangat membutuhkan dana. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi pilihannya meminjam uang untuk pengembangan usahanya.
"Tahun 2019 saya meminjam 10 juta melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat). Cicilannya cukup ringan untuk penjual seperti kami," ujarnya.
Dari pinjaman modal itu, dia pun memperbaiki lapak jualannya agar lebih luas dan lebih nyaman. Pinjaman itu pun cukup mudah dilunasinya hingga tuntas.
Dia kemudian meminjam lagi untuk kedua kalinya. Untuk yang kedua, sudah termasuk biaya sekolah dan perbaikan rumahnya agar lebih layak huni. Rumah pribadinya kebetulan berada tepat di belakang lapak jualannya.