Dalam kesehariannya Imha dibantu satu orang karyawan melayani transaksi warga lewat BRILink di tokonya. "Kurang lebih 20-30 kali warga sekitar melakukan transaksi via BRILink setiap hari," katanya.
Imha menuturkan bahwa warga yang memanfaatkan layanan BRILink dari berbagai latar profesi. "Rata-rata remaja dan dewasa. Anak-anak sekolah SMP juga kadang ada," bebernya.
Menurutnya, yang membuat orang tertarik ke BRILink ketimbang ke mesin ATM, karena ATM di dekat lokasi tokonya hanya satu dan umumnya digunakan banyak orang.
"Kebetulan di depan toko saya ada mesin ATM yang antreannya selalu ramai. Kebanyakan keluhan orang-orang yang datang ke toko tidak bisa antre. Ada pula yang tidak paham soal ATM seperti lansia (orang lanjut usia)," urai perempuan kelahiran Watubangga, 03 Juli 1998 ini.
Hal lain yang membuat warga bertransaksi ke BRILink karena mesin ATM sangat banyak digunakan warga di dekat lokasi itu hingga isinya cepat habis. "Jam operasinya juga hanya sampai pukul 9 malam," ungkap Imha.
Siti Fatimah Ramadani mengaku bersyukur menjadi Agen BRILink. Omzet tokonya bertambah berkat membantu warga dalam urusan transaksi keuangan. (*)