FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie menyebut potensi konflik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lebih tinggi, jika dibandingkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) .
"Pilpres dan Pilkada itu beda, konflik untuk Pilkada itu lebih tinggi dibandingkan Pilpres, akan lebih banyak pendapat yang mewarnai pesta demokrasi nantinya," kata Andi Bukti saat Pendidikan Politik bagi Tokoh Masyarakat di Karebosi Premier Hotel, Kamis (25/4/2024).
Ia mengatakan, potensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi. Itu karena persaingan antarcalon kepala daerah juga ketat.
"Bisa lebih ramai pilkada (laporan pelanggarannya) karena semua calon kepala daerah akan bersaing. Itu yang akan kita hadapi pada bulan 27 November ke depan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, kandidat calon yang bertarung lebih dekat dengan masyarakat, bahkan dalam lapangan kerapa terlihat sangat dekat tim sukses dengan si calon.
"Tidak mirip presiden yang calonnya itukan di Jakarta, kalau di kota memang calonnya tinggal di Makassar hidup berdampingan, jadi keinginan untuk memenangkan juga lebih tinggi karena ada kedekatan," ujarnya.
Sehingga Andi Bukti berharap masyarakat khususnya dapat terus bersinergi dengan Kesbangpol Kota Makassar, TNI, Polri, dan Kejaksaan selama tahapan Pilkada 2024 mendatang.
Sinergi tersebut diperlukan untuk menghadapi angka kerawanan Pilkada 2024 yang berpotensi lebih besar dibandingkan Pilpres 2024 .
"Kita (warga) Makassar pasti bisa mensukseskan Pilkada 2024 dengan tetap menjaga kondusivitas saat pemilu hingga putusan, kita bisa mewujudkan zero konflik saat Pilkada mendatang, tetap jaga nama baik kota Makassar seperti Pemilu 2024 lalu," harapnya. (Arya/Fajar)