Dirinya juga mengintruksikan bahwa APBD tahun depan, Dinas Pendidikan harus kembali melakukan rekruitmen untuk peserta Mahasantri gelombang kedua. Bahkan harus bisa dipastikan bahwa mahasantri tersebut yang telah lulus seleksi sudah harus dibayarkan uang kuliahnya sampai selesai 8 semester.
Tak hanya itu, seluruh Mahasantri ini juga persiapkan untuk menjadi para imam desa, imam kelurahan, hingga menjadi P3K guru agama di Kabupaten Gowa di masa yang akan datang.
"Mereka ini sudah mempunyai ilmu pengetahuan akademik yang baik, mereka juga penghafal Alquran, maka anak-anak dan cucu-cucu bapak ibu sekalian akan diajar oleh guru-guru yang mempunyai pengetahuan yang baik. Inilah yang harus kita siapkan untuk mehasantri dimasa yang akan datang,” tuturnya.
Program Pendidikan Kabupaten Gowa lainnya yaitu, 1 desa/kelurahan 1 sarjana, Iman dan Taqwa (Imtaq) Indonesia. Dari program pendidikan yang digagas tersebut, sejumlah penghargaan pun telah diraih oleh Kabupaten Gowa.
Seperti Penghargaan Anugerah Ki Hajar 2019 Kategori Pertama Tingkat Kabupaten atas Implementasi TIK Pendidikan melalui Peningkatan Kompetensi SDM TIK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anugerah Pendidikan Indonesia Kategori Kepedulian dalam Peningkatan Kompetensi dan Mutu Pendidikan di Indonesia 2019.
Kemudian, Penghargaan Anugerah Pendidikan Indonesia Kategori Bupati atas Jasa-jasa dan Kepeduliaan yang Tinggi dalam Upaya Peningkatan Kompetensi dan Mutu Pendidikan di Indonesla dari lkatan Guru Indonesia (IGI).
"Kami harapkan melalui rakor ini mampu menciptakan visi yang sama, pemahaman yang sama karena investasi dibidang pendidikan membutuhkan waktu yang lama untuk mengukur indikator keberhasilannya," harap Adnan.