Menurutnya, investasi pendidikan tidak dapat disandingkan dengan investasi infrastruktur. Seperti, membangun jalan, membangun jembatan yang hasilnya dapat terlihat dalam waktu 1 tahun dan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat yang periode yang sama. Sebab, pendidikan adalah investasi yang hasilnya baru dapat terlihat saat 15 hingga 20 tahun yang akan datang.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Taufiq Mursad mengatakan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada dinas pendidikan dalam mempersiapkan generasi emas dan menghadapi bonus demografi tahun 2045.
“Kegiatan rapat koordinasi ini diharapkan mampu melahirkan ide-ide yang cemerlang dan mewujudkan visi dan misi kabupaten Gowa yang berkaitan dengan bidang pendidikan, yaitu terwujudnya masyarakat yang unggul dan tangguh dengan tata kelola pemerintahan yang terbaik. Salah satu di antaranya adalah melalui peningkatan kualitas hidup masyarakat yang unggul dan inklusif,” jelasnya.
Rapat koordinasi ini diikuti sebanyak 120 orang peserta yang terdiri dari berbagai unsur dan stakeholder dalam bidang pendidikan mulai dari unsur kepala sekolah, pengawas sekolah, kepala bidang, sekretaris, organisasi profesi PGRI, dewan pendidikan, Tim Ahli Imtaq Indonesia, dewan pakar SKTB dan SKPD terkait yang menjadi mitra Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa dalam melakukan kolaborasi.
“Rangkaian kegiatan rapat koordinasi pendidikan hari ini berisi rangkaian kegiatan studi tiru kepala sekolah untuk berapa sekolah sesuai jenjang masing-masing, lalu dilanjutkan dengan acara pembukaan dan talkshow para narasumber dari tim ahli dan dewan pakar dan Kejaksaan Negeri Gowa,” katanya.