Penyebab Ikan Mati di Muara Sungai Marana Diduga Akibat Zat Toksik

  • Bagikan
Bupati Maros, AS Chaidir Syam.

FAJAR.CO.ID, MAROS - Setelah menerima laporan adanya kematian ikan di muara Sungai Marana, Desa Marannu, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros telah melakukan uji sampel pada air dan ikan mati.

Hasilnya tidak ada indikasi bakteri berpendar ditemukan di perairan tersebut.

Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan dari hasil uji sampling yang dilakukan, tidak ada indikasi bakteri berpendar ditemukan di perairan yang berpotensi menimbulkan penyakit pada organisme akuatik.

"Jadi kematian ikan massal diasumsikan bukan terjadi karena aspek penyakit," katanya.

Dugaan sementara penyebab kematian ikan adalah adanya toksik dalam jumlah konsentrasi yang besar masuk ke dalam perairan.

Dia mengatakan kalau zat toksik ini muncul bukan karena proses alamiah dalam perairan.

"Artinya ada perubahan lingkungan sungai yang mengakibatkan kematian, bukan berasal dari aktivitas budidaya di tambak. Justru para pembudidaya perlu waspada untuk memasukkan air dari sungai ke tambak-tambak mereka," sebutnya.

Selama kegiatan sampling, kata dia, diketahui kejadian di muara Sungai Marana terjadi pada saat pasang.

Dimana ikan-ikan yang mati berasal dari pesisir yang masuk ke muara sungai.

"Jenis-jenis ikan yang mati yang ditemukan secara umum adalah jenis ikan muara. Jadi yang mati bukan ikan-ikan yang dipelihara di tambak warga," katanya.

Sekadar diketahui sebelumnya, nelayan mengeluhkan banyaknya ikan mati di muara sungai, Desa Marannu Kecamatan Lau.

Bahkan saat itu air di muara tersebut juga berubah warna menjadi kecoklatan.

  • Bagikan