Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini mengakui, kondisi lahan 2/3 lahan di Sulsel tengah mengaku kondisi kritis.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel menyebut bencana terjadi karena massifnya aktivitas tambang emas di wilayah Latimojong.
70 persen pembukaan lahan dikarenakan aktivitas tambang emas. Sedangkan 30 persennya pembukaan lahan untuk perkebunan masyarakat sekitar.
Aktivitas tambang emas mengeruk tebing-tebing sampai kemudian mengeruk dinding sungai.
Hal itu disebut menyebabkan luapan air sungai semakin deras kala musim hujan terjadi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut Sulsel menjadi provinsi dengan jumlah kejadian bencana alam terbanyak di luar Pulau Jawa.
“Sulsel memang di 2024 ini menjadi wilayah terdampak bencana terbanyak di luar Pulau Jawa," ungkap Suharyanto saat berkunjung ke Luwu, Selasa (7/5/2024). (selfi/fajar)
Sulsel Rawan Bencana, Pj Gubernur Bahtiar Bakal Evaluasi Aktivitas Tambang di Luwu
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin buka suara ihwal aktivitas tambang emas yang dikait-kaitkan dengan bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah kabupaten.
Diketahui kabupaten yang terdampak yakni Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Enrekang, Pinrang, Wajo, Sinjai. Terbaru juga terjadi banjir di Kota Parepare. Namun terparah di Latimojong Kabupaten Luwu.
“Pasti kami bantu semua hal yang menyangkut asesmen kita terhadap lingkungan ini. Soal aktor siapa di balik ini,” kata Bahtiar, ditemui di Rujab Gubernur Sulsel, Rabu, (8/5/2024).