Kegiatan Museum Masuk Sekolah ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Para peserta aktif merespon dengan berbagai pertanyaan terkait kunjungan yang nantinya akan diagendakan ke Museum Mandala.
Dari Kabupaten Bantaeng, kegiatan Museum Masuk Sekolah ini berlanjut ke Kabupaten Takalar pada 22 Mei 2024. Sosialisasi berlangsung di SMA Negeri 3 Kabupaten Takalar.
Peserta sosialisasi eksistensi Museum Mandala di Kabupaten Takalar tak kalah antusias ingin mengenal lebih jauh tentang monumen yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar ini.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, peserta memahami bahwa Monumen Mandala sebagai salah satu ikon di Kota Makassar tidak hanya menjadi destinasi wisata. Monumen Mandala juga ternyata memiliki sejarah panjang perjuangan bangsa dalam mempertahankan keutuhan NKRI.
Bangunan monumen setinggi 175 meter dari permukaan tanah yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman Makassar ini menyimpan kisah Pembebasan Irian Barat yang terjadi sejak 1945 hingga 1969. Sejarah heroik tersebut diceritakan lewat koleksi museum yang berada di dalam monumen.
Kegiatan Museum Masuk Sekolah tak berhenti di Kabupaten Takalar saja. Pelaksana kegiatan dari UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel juga akan mengunjungi SMA Negeri 2 Bulukumba pada 31 Mei 2024 mendatang.
Seperti yang telah berlangsung di dua sekolah di Kabupaten Bantaeng dan satu sekolah di Kabupaten Takalar, kegiatan Museum Masuk Sekolah juga akan memperkenalkan eksistensi dan sejarah Museum Mandala. (arya/fajar)