Sementara, Ketua Pelaksana Program Tri Astoto mengatakan, kegiatan ini sangat relevan, karena sebagai bahan renungan dalam merevitalisasi kebudayaan untuk kedaulatan pangan di Parepare.
“Acara seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2024 yang juga difasilitasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX di Makassar, ” Jelas Tri Astoto.
Menurutnya bahwa perubahan paradigma ekonomi dan politik yang berpusat pada kelestarian bumi adalah satu-satunya jalan agar bencana iklim tidak terjadi.
“Sebenarnya leluhur kita sudah mengajarkan dari dulu melalui prosesi Maddoja Bine untuk belajar menghargai butir-butir padi, alam, lingkungan dan tradisi masyarakat. Agar tak terjadi bencana alam dan bencana kemanusiaan, yaitu kelaparan,” tandasnya.(*)