Muhammad Arafah berharap melalui kegiatan Museum Masuk Sekolah ini, seluruh peserta, khususnya para guru dan siswa sebagai generasi muda memperloleh banyak pengetahuan sejarah dan nilai sejarah yang terkandung di dalam Monumen Mandala yang merupakan bagian dari kebudayaan yang pernah ada.
Monumen Mandala tetap memiliki relevansi kuat dengan masa kini, mengandung banyak nilai positif dalam membuat kebijakan masa sekarang untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dan menentukan eksistensi kita sebagai bangsa yang berbudaya dan menghargai jasa para pahlawannya. (arya/fajar)
"Museum Masuk Sekolah" Picu Rasa Ingin Tahu Siswa di 3 Kabupaten tentang Sejarah Monumen Mandala
FAJAR.CO.ID -- UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar kegiatan "Museum Masuk Sekolah". Sosialisasi eksistensi dan sejarah Museum Mandala kali ini berlangsung di SMA Negeri 2 Bulukumba, Jumat (31/5/2024).
Sebelumnya, UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan telah menggelar kegiatan "Museum Masuk Sekolah" di SMK Negeri 3 dan SMA Negeri 4 Bantaeng pada 16 Mei 2024 dan di SMA Negeri 3 Takalar pada 22 Mei lalu.
Kegiatan ini menargetkan siswa siswi perwakilan SMA/SMK negeri maupun swasta di Kabupaten Takalar, Bantaeng dan Bulukumba serta tenaga pendidik khususnya guru mata pelajaran Sejarah dengan total sebanyak 400 orang peserta.
Dalam kegiatan ini, panitia menghadirkan narasumber yang ahli di bidang sejarah dan permuseuman yaitu Nasihin, S.S., M.A dari Departemen Ilmu Sejarah Unhas dan St. Junaeda, S.Ag., M.Pd., M.A., dari Jurusan Sejarah UNM.