Lanjut, Alumnus Pondok Hajjah Nuriyah Shobron UMS Surakarta ini pula berharap bahwa para santriwati yang baru saja ditamatkan senantiasa mengamalkan nilai-nilai spiritual yang telah didapatkan setelah mondok 6 tahun di Ummul Mukminin.
“Berbaktilah kepada orangtua, Hiasilah diri dengan akhlak mulia, menjaga almamater, terus berprestasi dan terus lakukan hal-hal positif saat di luar,” harapnya.
Pihaknya menyampaikan terimakasih banyak tak terhingga kepada seluruh elemen terutama kepada orangtua santriwati yang telah mengamanahkan anaknya mondok di ummul mukminin, semoga ini menjadi amal jariyah.
Terpisah disampaikan, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel Dr. Mahmudah, M.Hum menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada ananda santriwati telah berjuang mondok selama 6 tahun, akhirnya hari ini resmi ditamatkan.
"Penamatan hari ini, bukan berarti tali silaturrahim terputus, Justru hari ini, di tempat ini menjadi saksi kita bahwa ke mana pun dan di mana pun kita berada serta kapan pun, sekarang, besok dan sampai kapan pun kami berharap agar ananda tetap membawa dan menjaga nama baik ‘Aisyiyah dan pondok dan tidak ada istilah mantan atau bekas Guru/Ustadz/Ustadzah dan yang ada yaitu Guruku/Ustadzku/Ustadzahku," tuturnya.
Tak hanya itu, Dosen UNM Makassar ini menambahkan bahwa ananda telah banyak menimba ilmu selama di pondok, hal ini menjadi bekal untuk melangkah ke dunia yang lebih kompleks lagi mendatang.
“Aisyiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan mampu menjawab tantangan zaman, punya amal usaha, apalagi punya pesantren, juga sudah punya kampus dan semua itu kiprah alumni kedepan sangat dibutuhkan,” tambahnya.