Sebagai orangtua, Hawiyah menuntut pihak sekolah agar memberikan tindakan tegas kepada siswa yang telah melakukan bullying terhadap anaknya.
"Kami minta agar temannya ini diproses," tandasnya.
Setelah kejadian itu, Hawiyah bilang bahwa saat ini anaknya mengalami trauma. Itu juga menjadi alasan mengapa ia ingin pindah sekolah.
"Kondisi setelah kejadian, trauma kasihan. Cuma saya takutnya psikisnya terganggu. Untung kita kasih support supaya tidak terlalu down begitu," imbuhnya.
Tambahnya, bullying itu dialami anaknya pada Selasa pekan lalu di lantai dua gedung sekolah.
Hal ini juga mematahkan keterangan Husain yang mengatakan bahwa kejadiannya pada Meli lalu.
"Kejadiannya yang saya dengar bukan dari MH, karena dia diam terus. Jadi dari video (viral). Itupun baru kemarin saya lihat. Padahal kejadiannya itu katanya Selasa Minggu lalu," kuncinya.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Makassar Husain Patta yang dikonfirmasi membantah adanya tindakan bullying yang dilakukan siswanya.
"Sebenarnya bukan bully, sebenarnya ini yang korban dalam video adalah anak yang suka melucu di sekolah dan selalu menjadi sasaran ejekan dijahili," ujar Husain, Jumat (13/6/2024).
Dianggap sudah biasa terjadi, Husain menuturkan, korban acapkali tiba-tiba diangkat dari belakang oleh teman dan beberapa kakak kelasnya.
"Yang tidak bisa dibenarkan di video itu adanya siswa yang mengarahkan kakinya ke yang bersangkutan," ucapnya.
Husain mengatakan, aksi bullying yang dilakukan siswanya itu terjadi sekitar Mei lalu.