“Di dalam ada banyak karakter, dengan latar belakang dan masalah yang dihadapi pun berbeda-beda, ya bisa saja terjadi pertengkaran yang berakibat keributan sehingga menggangu keamanan dan ketertiban. Jadi tadi kami sidak sambil sapa-sapa, melakukan pendekatan persuasif terhadap warga binaan, layaknya orang tua ke anak, begitu," sambung dia.
Di tempat yang sama, Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar, Andi Erdiyangsah Bahar mengatakan, dalam sidak tersebut tidak ditemukan adanya handphone maupun narkotika di blok hunian. Ia mengakui bahwa dengan adanya layanan Warung Telepon Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas) berhasil meminimalisir penyalahgunaan handphone oleh warga binaan.
“Semua blok kami sediakan wartel, baik untuk telepon biasa maupun layanan video call yang merupakan warisan kebijakan inovasi layanan di era pandemi covid-19," kata Erdiyangsah.
Wartel yang disediakan, kata Erdiyangsah, telah banyak membantu mengatasi kerinduan dan kejenuhan warga binaan. "Beberapa barang yang tidak seharusnya berada di dalam Rutan langsung diamankan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang berlaku. Barang tersebut seperti alat cukur, botol parfum berbahan kaca dan kartu remi," tandasnya. (Muhsin/fajar)