"7 bulan kemudian, harga panen kita kunci Rp 6.000 per kg dan rata-rata Rp 200 juta sekali panen, jadi petani langsung untung Rp 100 juta setiap panen," Andi Rian menerangkan.
Seperti diketahui, budidaya pisang cavendish di Bone ditanam di atas lahan seluas 200 hektar, Dusun Cenrana, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare.
Lahan yang dipergunakan untuk budidaya pisang cavendish saat ini bukan mengkonversi lahan persawahan tapi lahan milik PTPN XIV yang bekerjasama dengan PT CAP (Citra Agri Pratama), mempekerjakan masyarakat petani melalui dukungan pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Oleh karenanya, dalam kunjungan beberapa hari lalu, Forkopimda Sulsel mengajak turut serta Pimpinan Wilayah BRI Sulsel, Hendra Winata.
Hal ini dilakukan untuk menyaksikan program unggulan ketahanan pangan tersebut secara langsung dengan harapan penyaluran KUR kepada masyarakat dapat dimaksimalkan.
(Muhsin/fajar)